Minggu

Ilmu Sosial Dasar I


HUBUNGAN MANUSIA DENGAN LINGKUNGANNYA

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang


Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, serta terkait dan berinteraksi dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

B. Permasalahan
Adapun yang menjadi permasalahan dalam makalah kami ini adalah:
a. Apa yang di maksud dengan pengertian manusia?
b. Bagaimana kondisi lingkungan yang kondusif bagi manusia?
c. Bagaimana gambaran hubungan manusia dengan lingkungannya?
d. Apa saja dampak-dampak negatif dari pengaruh manusia pada lingkungan dan bagaimana cara mengatasinya?
e. Bagaimana kita dapat menganalisis sumber daya alam terkait sebagai kebutuhan manusia dan mengklarifikasinya?





BAB II
PEMBAHASAN



A. Pengertian Manusia

Manusia adalah mahkluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif. Sebagai makhluk biologis, manusia atau “homo sapiens”, sama seperti mahkluk hidup lainnya yang mempunyai peranan masing-masing dalam menunjang sistem kehidupan. Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan bagian dari sistem sosial masyarakat secara berkelompok membentuk budaya. Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif. Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai mahkluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya, baik lingkungan alam maupun sosial. Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani. 


B. Lingkungan yang Kondusif bagi Manusia
Lingkungan adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks. Selain itu lingkungan harus memberikan kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Serta lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Oleh karena itu manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari pengaruh lingkungan itu, kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan karena lingkungan itu senantiasa tersedia di sekitarnya.

Lingkungan memiliki peranan bagi manusia yaitu :

1. Alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan menjadi alat pergaulan sosial individu. Contoh : air dapat dipergunakan untuk minum atau menjamu teman ketika berkunjung ke rumah.
2. Tantangan bagi individu sehingga berusaha untuk dapat menundukkannya. Contoh : air banjir pada musim hujan mendorong manusia untuk mencari cara-cara untuk mengatasinya.

3. Sesuatu yang diikuti individu. Lingkungan yang beraneka ragam senantiasa memberikan rangsangan kepada individu untuk berpartisipasi dan mengikutinya serta berupaya untuk meniru dan mengidentifikasinya, apabila dianggap sesuai dengan dirinya. Contoh : seorang anak yang senantiasa bergaul dengan temannya yang rajin belajar, sedikit banyaknya sifat rajin dari temannya akan diikutinya sehingga lama kelamaan dia pun berubah menjadi anak yang rajin.

4. Obyek penyesuaian diri bagi individu, baik secara alloplastis maupun autoplastis. Penyesuaian diri alloplastis artinya individu itu berusaha untuk merubah lingkungannya. Contoh : dalam keadaan cuaca panas individu memasang kipas angin sehingga di kamarnya menjadi sejuk. Dalam hal ini, individu melakukan manipulation yaitu mengadakan usaha untuk memalsukan lingkungan panas menjadi sejuk sehingga sesuai dengan dirinya. Sedangkan penyesuaian diri autoplastis, penyesusian diri yang dilakukan individu agar dirinya sesuai dengan lingkungannya. Contoh : seorang juru rawat di rumah sakit, pada awalnya dia merasa mual karena bau obat-obatan, namun lama-kelamaan dia menjadi terbiasa dan tidak menjadi gangguan lagi, karena dirinya telah sesuai dengan lingkungannya.

ΓΌ  Adapun pembagian lingkungan yaitu:
1.      Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah tempat dimana makhluk hidup lainnya tinggal bukan hanya manusia tetapi hewan dan tumbuhan. Dimana alam bisa memberikan hasil yang baik sebagai alat untuk pemenuhan kebutuhan kita sehari-hari.

2. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari, penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan mahkluk hidup yang menempatinya. Dengan kata lain manusia itu tidak dapat hidup sendirian tanpa bantuan manusia lainnya. Dan kita sebagai makhluk sosial dapat melakukan hubungan interaksi sosial dengan orang lain.

C. Hubungan Manusia dengan Lingkungan
Manusia bukanlah hanya sekedar makhluk berpikir saja atau makhluk berbadan saja, manusia bukanlah makluk yang begitu saja dipisahkan dari kontak sosialnya, manusia tidak dapat dibatasi. Ia merupakan makluk yang bertindak, bertanggung jawab atas kehidupan kodratnya kepada Tuhan dan sesama. Hubungan manusia dengan alam sekitar pada awalnya sangatlah baik. Kita menciptakan sebuah rumah kediaman yang begitu indah dan nyaman bagi kita sendiri. Manusia diserahi kuasa oleh Sang Pencipta untuk memelihara, merawat alam raya yang indah itu agar semuanya selaras, tertib, dan aman. Kedudukan manusia dalam alam raya ini adalah wakil dan penggarap.
Hidup dan kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari pengaruh lingkungan. Tuntutan kebutuhan hidup mendorong manusia beradaptasi dengan lingkungan melalui berbagai cara sesuai kemampuan, bahkan dorongan ini tidak terbatas pada adaptasi, melainkan memotivasi memberdayakannya melalui penyeimbangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tetapi sekarang hubungan manusia sangatlah bertolak belakang, dilihat dari sisi manusianya yang hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkan keadaan lingkungan sekitar. Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.

D. Dampak-Dampak Negatif dari Pengaruh Manusia pada Lingkungannya dan Cara Pencegahannya
Adapun dampak negatif pengaruh manusia terhadap lingungan seperti yang dicarakan sebelumnya bahwasanya manusia sebagai makhluk sosial hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memikirkan akibat buruk dari perbuatannya tersebut.

Berikut adalah dampak negatif yang ditimbulkan dari keegoisan manusia itu sendiri yaitu:
1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion).

2. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota.

3. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi.

4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor.

5. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri.

Tetapi dibalik itu semua kita sebagai makhluk sosial dapat mencegah agar tidak terjadi kerusakan lingkungan yang lebih parah lagi yaitu dengan cara sebagai berikut:

1. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui.

2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir.

3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya.

4. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus.
5. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.


E. Sumber Daya Alam Terkait sebagai Kebutuhan Manusia dan Mengklarifikasinya
Sumber daya alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian yakni:

1. Sumber alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) atau disebut pula sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuhan-tumbuhan.

2. Sumber alam yang tidak diperbaharui (nonrenewable resources) atau disebut pula sebagai golongan sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Manusia bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan organisme lainnya, terutama dalam penggunaan sumber-sumber alamnya. Namun sesuai dengan kondisi lingkungan saat ini manusia susah untuk melakukan perubahan. Perubahan yang dimaksud disini bukanlah transformasi yang diartikan sebagai perubahan seluruhnya (dari teknologi, sosial budaya dan ekonomi). Perubahan disini lebih kepada perubahan hidup berperilaku, kebiasaan dalam hidup yang menunjang pada penyelamatan lingkungan, perilaku hidup manusia.
Seharusnya manusia berhati-hati dalam mengolah tanah, air, udara mahluk mahluk yang ada di dunia ini. Khususnya pada lingkungan, manusia telah begitu banyak menimbulkan kerusakan pada bumi ini. Limbah, kotoran, sampah dibuang begitu saja tanpa mengindahkan lingkungan dan mahluk lain.



BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dari makalah kami yang berjudul Manusia dan Lingkungannya (Lingkungan Alam dan Lingkungan Sosial) adalah sebagai berikut:

1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.


2. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.



3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.



4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia yang lainnya.

Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.
Kemampuan kita sebagai mahkluk sosial untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
Manusia memiliki tugas untuk menjaga lingkungan demi menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri dimasa akan datang. 



B. Saran

Manusia perlu mengambil kebijakan-kebijakan terhadap lingkungan sebagai usaha untuk memperoleh efisiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita sebagai manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang mengitari kita.

Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.




Source:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar