Berita Investigasi
Sekelebat, pentungan mendarat tepat di tubuh tikus berkumis panjang.
Tak berdaya, tikus lalu dimasukan kedalam ember hitam. Tempat semua
tikus sawah dan got hasil tangkapan dikumpulkan. Malam itu, Jarot *bukan nama sebenarnya* tidak sedang
membersihkan sawah dari hama yang bernama tikus. Edi juga tidak berburu
tikus got untuk membersihkan lingkungan disekitar rumah. Dia Berburu tikus untuk mengoplosnya dengan
daging sapi. Kabarnya, daging-daging itu dipersiapkan untuk membuat
BAKSO. BENARKAH? Apakah Jarot benar-benar tega mencampur daging sapi dengan daging tikus? Atau
cerita diatas hanya isapan jempol belaka? Banyak kisah, dongeng, isu,
gosip tentang bakso tikus yang beredar dimasyarakat. Tim menelusuri
keberadaan bakso tikus ini.
Surprise! Kami menemukan praktik
penjualan bakso tikus. Bukan hanya itu, dipasaran ternyata bakso juga
tercampur dengan 6 zat kimia mematikan. termasuk bahan boraks alias bahan
baku deterjen dan lem kayu. Mual? Jangan dulu! Sebab tidak semua
bakso yang beredar mengandung boraks apalagi daging tikus. Lalu apa
perbedaannnya? Dimana dijualnya?
Wartawan Investigasi yang menyelidiki tentang masalah bakso tikus ini
sedang menjalankan sistem jurnalisme Investigasi. Dimana narasumber harus
disembunyikan identitasnya, harus ada kamera tersembunyi, alat perekam tersembunyi,
dan lain sebagainya. Tujuannya agar masyarakat luas tahu tentang kebenaran dan
pada akhirnya dapat lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi bakso yang akan
mereka makan.
source :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar